Senin, Maret 08, 2010

Log in

Lama rasanya aku tak pernah menemuimu, jangankan mengutak-atik untuk membukanya pun sepertinya aku tak punya waktu. Kini aku rindu padamu dan ingin kembali mencurahkan apa yang kulihat, kudengar dan kurasa walaupun itu hanya sebentuk catatan kecil.

Selama beberapa bulan tak menemuimu banyak sekali hal-hal membuat aku harus belajar dalam segala hal. Bahwa diri ini tak harus puas dengan apa yang di dapat sekarang namun juga tak boleh berambisi untuk mencapai sesuatu yang di inginkan. Harus seimbang antara cita-cita, usaha dan niat.


Kesedihan, kebahagian dan semua masalah yang pernah singgah dalam perjalanku akan mencair dan melebur menjadi satu dalam butiran hikmah untuk bekal esok.

Selasa, Oktober 20, 2009

KaruniaMU


Disaat wkt brhnti....kosong...
Dimensi membutakan mata,
memekakan telinga.
Lalu dia menjadi hampa..
Saat paradigma dunia tak lagi di gunakan untut menerka,
sadarku akn hadirmu mematahkan sendi-sendi yg biasanya tegak berdiri,


Sujudku pun takan memuaskn inginku tuk haturkn sembah sedalam kalbu.
Adapun sembah sujudku kepadaMU ya ALLAH,
Untuk nama, harta, dan keluarga yg mencinta..
Dan perjalanan yg sejauh ini tertempa.

Alhamdulilah..
Engkau telah memberi kesempatan..
Yg membuat hamba mengerti lebih baik tentang mkna hidup ini..
Smua lebih brarti apa bila kta mengerti...

Alhamdulilah...
Alhamdulilah...
Alhamdulilah...

Suara hati seorang sahabat

Seperti engkau dan aku



Entah awal nya bagaimana, aku juga tak mengerti. Tapi aku yakin, tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan di dunia ini, segalanya telah terpola dan mengikuti aturan main masing-masing. Begitu pula tentang pertemuan, pasti selalu ada rahasia tersembunyi di balik nya, dimana akan tertulis paragraph-paragraph baru dalam lembaran kehidupan kita. Dan kehadiran mu sungguh memberikan arah jelas dalam hidup ku, hal nya sebuah rambu yang kutemukan di saat perjalanan ku mulai kehilangan arah dan terjebak dalam peristiwa-peristiwa yang dapat merapuhkan langkah kecil ku.

Di Kota mu dulu kita pernah bertemu, dan di kota mu juga dulu aku pernah berjanji

Lalu, aku semakin mema
hami mu seperti Qutbuddin asy-Syirazi mampu menjabarkan warna-warna indah pelangi yang muncul ketika titik-titik hujan ditembus pendar cahaya mentari. Juga seperti Galileo yang mampu menjelaskan peredaran sembilan planet tata surya bima sakti yang selalu setia mengitari matahari, meski telah muncul matahari-matahari baru di belahan galaksi lain.

Isi kepalamu seperti benda antik yang tak pernah terjebak dalam labirin waktu. Pun teori relativitas Einstein telah mampu mematahkan teori mutlak-nya Newton, namun aku mengagumi sikap mu layaknya kearifan Muhammad Zakaria ar-Razi yang mampu mendamaikan kedua teori tersebut. Engkau boleh menyangkal, boleh juga tidak, tetapi setiap orang berhak memandang dari sudut yang berbeda, kenyataan bahwa hal yang kontradiktif pun mampu di selesaikan secara bijak.

Seperti engkau dan aku yang memiliki banyak perbedaan yang terkadang membuat kita bersilang pendapat baik hal-hal yang sepele ataupun yang serius. Dan perlu diingat, meskipun kita sering berselisih namun aku selalu berharap engkau dapat menjadi diri mu sendiri, tak perlu menjadi orang lain ataupun apa yang kuinginkan, karena aku tak ingin mencintai orang yang menjadi refleksi dari diri ku sendiri. Perbedaan itu indah, seperti pelangi yang tak kan menawan jika hanya terdiri dari satu warna. Pahamilah... hanya cinta yang dapat menyatukan perbedaan diantara kita. Berdirilah selalu disampingku, lengkapilah aku dan kita akan melangkah bersam
a menuju ke satu arah yang sama, menggapai mimpi kita.

D
an apa yang selalu aku dapatkan dari mu dalam malu-malu mu ketika senja bergulir dipeluk keremangan, tak ada yang lebih hebat dari mu saat mendesah manja dipelukan ku, karena tak dapat ku pungkiri arti hadirmu dalam hidup ku lebih indah dari pelangi, juga lebih setia dari peredaran planet.

Seperti engkau dan aku tetaplah seperti ini...... hingga tiba pada waktunya.



Catatan seorang sahabat

Sabtu, Oktober 17, 2009

Menyusuri sudut kota Jeddah (part 2)


Liburan jum’at ini saya di ajak oleh teman yang hendak pulang ke Indonesia untuk belanja oleh-oleh yang akan di bawanya nanti. Selepas maghrib saya, dedi, andre dan alawi seorang warga Saudi yang ibunya seorang Indonesia ( hadrami ). Dengan sedan milik alawi kami berangkat menuju pasar tradisional bab makkah yang berada di daerah suhaifa - Jeddah. Sesampainya disana alawi memarkir mobilnya didekat masjid Maliq Su’ud putra raja Abdul Aziz. Seperti pasar pada umumnya yang sangat ramai di kunjungi para pembeli keadaan pasar disini pun terlihat rapi dengan tata kota yang menurut saya menarik. Menarik karena lokasi masjid yang berada di tengah pasar atau pertokoan yang mengelilingi masjid.

Menurut alawi pasar tradisional ini memang di khususkan untuk menjual minyak zaitun dan madu. Sehingga terlihat toko-toko yang menjual dagangan yang sama yaitu minyak zaitun, madu dan kemenyan pengharum ruangan.

Memasuki ke salah satu toko yang ada di sana kami di sambut dengan senyuman ramah sang pedagang yang di ikuti dengan ucapan salam. Kemudian pedagang itu menawarkan beberapa dagangannya berikut meberitahukan harganya. Ada minyak zaitun yang berasal dari Saudi, turki, Palestine, atau suriah. Lain Negara lain pula harga yang ditawarkan, konon katanya tanah dimana pohon zaitun itu ditanam akan mempengaruhi kualitas buah zaitun.

Sedikit menjelaskan tentang minyak zaitun. Minyak zaitun adalah minyak yang berasal dari buah zaitun (Oleaeurofea) yang banyak tumbuh di wilayah mediterania. Tinggi pokoknya kira-kira tiga meter. Daunnya hijau terang dan buah yang masak ranum berwarna ungu kehitaman serta amat kaya dengan vitamin A, B1, B2, C, D, E, K, dan zat besi. Beberapa khasiat dari minyak zaitun adalah sebagai berikut :


1. Mengurangi kolesterol berbahaya tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.

2. Mengurangi risiko penyumbatan (trombosis) dan penebalan (ateriosklerosis) pembuluh darah.

3. Mengurangi pemakaian obat-obatan penurun tekanan darah tinggi.

4. Mengurangi serangan kanser.

5. Melindungi dari serangan kanser payudara. Sesendok makan minyak zaitun setiap hari mengurangi risiko kanser payudara sampai pada kadar 45%.

6. Menurunkan risiko kanser rahim sampai 26%.

7. Pengkonsumsian buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari kanser kolon.

8. Penggunaan min
yak zaitun sebagai kr
im kulit setelah berenang melindungi terjadinya kanser kulit (melanoma)

9. Berpengaruh positif melindungi tubuh dari kanser lambung dan mengurangi risiko tukak lambung.

10. Mengandung lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi manusia seperti yang terdapat dalam ASI.

11. Penggunaan sebagai minyak rambut mampu membunuh kutu dalam waktu beberapa jam saja.

Konon katanya Cleopatra, ratu Mesir purba yang jelita itu juga menggunakan minyak zaitun untuk menjaga kecantikannya.

Setelah tawar menawar harga dan sepakat dengan harga yang di ajukan akhirnya kami minyak zaitun produksi KSA bisa di bawa pulang. Suara adzan sang muadzin berkumandang pertanda waktu isya telah datang, menyerukan kepada umat untuk segera menunaikan sholat isya, menghentikan semua kegiatan dunia dan bersegera ke masjid untuk sholat berjamaah. Kami pun bergegas untuk sholat isya di masjid Maliq Su’ud yang berdiri kokoh di tengah pasar tradisional dengan segala kemegahannya.

Selepas sholat seruan lain pun memanggil, seruan yang datang dari dalam perut mengajak sang pemilik perut untuk segera memanjakan si perut, kami pun segera berangkat ke warung sate yang letaknya tidak jauh dari pasar bab makkah, pastinya teriakan-teriakan cacing perut akan diam dan kembali menyepi selepas menyantap sate kambing khas Indonesia.



Senin, Oktober 12, 2009

Bersyukur...

Bersyukur apa adanya,
Hidup adalah anugerah..
Tetap jalani hidup ini,
Melakukan yang terbaik..

Seperti itulah kutipan bait lagu miliknya D'MASIVE yang berjudul jangan menyerah, yang mengajak kita untuk selalu bersuyukur atas apa yang Tuhan berikan untuk kita.

Kita wajib mensyukuri apapun yang menimpa kita. Kesedihan, kebahagiaan adalah nikmat yang tuhan berikan untuk kita. Bersyukur akan menuntun kita untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Terkadang orang lain mungkin mengatakan bahwa kita tidak realistis, namun sebenarnya sikap kita jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri kita dari kecemasan atas kesalahan.

Bersyukur mendorong kita untuk bergerak maju dengan penuh antusias, karena tak ada yang meringankan hidup kita selain sikap bersyukur. Semakin banyak kita bersyukur maka semakin banyak pula kita menerima. Tapi sebaliknya semakin ban
yak kita mengingkari maka semakin berat beban yang kita jejalkan pada diri kita.

Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkari semua nikmat yang kita terima dan sedikit sekali yang melihat pada keberhasilannya lalu mensyukurinya.

Kita takkan pernah berhasil dengan menggerutu, berkeluh kesah dan menyalahkan nasib tapi kita akan berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha yang kita lakukan karena kita melihat sisi positif, hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu akan tampak di pandangan kita.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur...amin

Sabtu, Oktober 10, 2009

Bedanya kiri dan kanan

Merefresh kembali memori yang telah lama tersimpan di sela-sela otak yang mungkin bisa di jadikan sebagai pengalaman dan pebelajaran.

Adalah Oshan salah satu sahabat saya ketika masih duduk di bangku SMK. Dia seorang sahabat yang baik tapi juga iseng, yang lumayan pinter tapi sering konyol yang jelas dia type laki-laki yang aktif dan ingin selalu mencoba hal-hal baru.

Oshan berasal dari tasikmalaya yang bersekolah di karawang. Karena jalan menuju ke sekolah kami tidak di lalui angkutan perkotaan dan hanya mini bus (3/4 atau tiger biasa kami menyebutnya) tujuan cikarang – bekasi yang dapat kami tumpangi. Ketika menurunkan penumpang biasanya tiger ini tak pernah berhenti, hanya mengurangi kecepatan dan si kondektur segera muyuruh turun kepada penumpang yang hendak turun sambil memberikan instruksi “kaki kiri jang” yang artinya kita harus melompat dengan kaki kiri. Awalnya memang sulit bahkan ada beberapa teman yang sempat terjatuh akibat landing atau pendaratan yang tidak sempurna namun seperti pepatah mengatakan “bisa karena biasa” akhirnya kami pun lancar melompat dari tiger dalam beberapa bulan pertama. Sampai akhirnya pada tahun kedua menjadi siswa SMK Negeri 1 Karawang kami sudah sangat lihai dalam seni melompat, cukup dengan memukul atap atau pintu tiger, tiger pun segera mengurangi kecepatannya dan kami pun langsung melopat bagai penerjun payung dangan gayanya masing-masing.

Suatu hari Oshan bercerita pada saya bahwa dia belum pernah merasakan naik kereta api. Mendengar cerita oshan akhirnya saya mengajak oshan berkunjung ke rumah saya karena kebetulan rumah saya dekat dengan station kereta api. Selepas pulang sekolah saya dan oshan langsung menuju station kereta api karawang tak lupa membeli tiket dengan tujuan kosambi. Selang beberapa lama kemudian KRD ( sebutan untuk kereta api dengan tenaga diesel ) pun tiba dengan penuh semangat oshan dan saya segera naik kereta tersebut. Di perjalanan oshan terlihat sangat menikmati perjalanan, meskipun jarak yang di tempuh antara karawang – kosambi tidak begitu jauh namun cukup menyenangkan.

Apalagi suasana di dalam kereta pun layaknya pasar yang di penuhi berbagai macam pedagang yang hilir mudik menawarkan dagangannya, tak kalah para pengamen dan pengemis yang silih berganti sekedar untuk mencari sesuap nasi “begitu katanya”. Tiba di station klari kereta pun berhenti menurun kan dan menaikan penumpang, tapi sayangnya penumpang yang naik lebih banyak daripada yang turun yang membuat kereta ini bertambah sesak. Setelah beberapa menit berhenti, kereta pun kembali melanjutkan perjalanannya, membawa para penumpang ke daerah yang di tuju, mengangkut para pedagang yang mencari pembeli di kereta, serta membantu pengamen dan pengemis mengais rezeki.

Tak terasa station kosambi pun sudah mulai terlihat dari kejauhan, para penumpang yang hendak turun bersiap2 dan mendekat ke pintu. Saya dan oshan mendekat ke pintu sebelah kanan. Kebiasaan kami melompat setelah tiger mulai mengurangi kecepatan rupanya tanpa sadar telah kami lakukan pada saat turun dari kereta, tapi mungkin oshan lupa bahwa posisi kita berada di kanan itu artinya kaki kanan yang di gunakan pertama kali melompat. Karena kaki kiri yang oshan gunakan akhirnya oshan pun hilang keseimbangan, terjatuh, berguling dan kemudian terkapar di atas veron. Tapi sukurlah tidak terjadi apa-apa pada diri oshan hanya luka kecil dan rasa malu yang ia derita sambil tertawa ia bercerita bahwa di lupa dan merasa hendak turun dari tiger. Sambil tertawa kami pun keluar dari station untuk melanjutkan perjalanna ke rumah saya...(",)

Orang hebat selalu mejadikan kesalahan sebagai pelecut motivasi untuk terus melakukan proses pembelajaran, lebih baik salah karena berbuat daripada tidak pernah salah karena tidak berbuat.

Jumat, Oktober 09, 2009

Persiapan Menuju Pernikahan

Minimal ada 4 hal yang harus dimiliki oleh seseorang ketika ia ingin memasuki gerbang pernikahan:
1Kesiapan Pemikiran
2Kesiapan Psikologis
3Persiapan Fisik
4Persiapan Finansial
Kesiapan Pemikiran

1mempunyai kematangan visi keislaman
2mempunyai kematangan visi kepribadian
3mempunyai kematangan visi pekerjaan
Kematangan Visi Keislaman

Artinya, mempunyai dasar-dasar pemikiran yang jelas tentang identitas ideologinya.
Artinya, mengetahui MENGAPA ia menjadi muslim

“Di dalam hidup ini, kita akan sesekali menghadapi banyak alternatif. Saat itu, kita akan banyak menghadapi masalah yang pemecahannya sangat ditentukan oleh kematangan pengetahuan tentang MENGAPA kita menjadi muslim, sehingga kita mampu dihadapkan pada berbagai pilihan dalam kehidupan riil.”

Kematangan Visi Kepribadian

Artinya, mempunyai konsep diri yang jelas
Artinya, mengetahui apa kelemahan dan kekuatannya, apa ancaman yang bisa meruntuhkan dirinya, tahu peluang berdasarkan potensi yang ada dalam dirinya.

“Pemahaman diri yang benar tentang diri sendiri akan melahirkan penerimaan diri yang baik. Membuat kita menerima diri secara apa adanya. Tidak menganggap diri kita melebihi kapasitasnya atau kurang dari kapasitasnya.”

“Saya sarankan pada Anda yang belum menikah, bahwa ketika kita mencari pasangan, jangan pernah bermimpi mencari pasangan yang ideal, tapi carilah PASANGAN YANG TEPAT.”

“Kita tidak sedang berpikir mencari istri atau suami yang unggul. Carilah istri yang tepat dengan bingkai kita, dengan kepribadian kita.”

“Sebab ternyata,
tidak semua orang cerdas membutuhkan orang yang cerdas lain,
tidak semua orang gagah membutuhkan wanita cantik,
tidak semua orang hebat membutuhkan orang hebat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh banyak orang, menemukan bahwa kebanyakan orang besar dalam sejarah, ternyata memiliki pasangan yang bersahaja dan sangat sederhana.”

Kalau kita mampu menerima diri kita dengan baik, setelah menikah pada umumnya kita juga mampu menerima pasangan kita dengan baik.

INGAT!!!!
Bukan istri atau suami yang unggul.
Tapi,
Istri atau suami yang TEPAT.

Kematangan Visi Pekerjaan

Yusuf Qardhawi: “Pertama ada ilmu lalu iman. Ilmu menghasilkan iman. Iman menghasilkan kekhusyukan. Inilah yang menggerakkan hati untuk beramal.”

Ilmu yang terkait dengan perkawinan:
1hak dan kewajiban suami-istri
2masalah pendidikan (anak)
3masalah kesehatan
4masalah seksual

Kesiapan Psikologis

Artinya, kematangn tertentu secara psikis untuk menghadapi berbagai tantangan besar dalam hidup, untuk menghadapi tanggung jawab, untuk menghadapai masa-masa kemandirian.

“Kesiapan psikologis pada keseimbangan emosi di dalam jiwa kita. Ambivalensi dari rasa takut dan rasa berani. Ambivalensi dari rasa cinta dan benci. Ambivalensi antara harapan dan realisme.”

Paling sering kita alami dalam pernikahan adalah fluktuasi emosi yang cepat ketimbang saat kita masih bujang.

Sebagai istri, kata Rasulullah, kalau dilihat suaminya, ia menggembirakan. Seorang istri membutuhkan kemampuan psikologis luar biasa untuk setiap saat mampu melakukan 3 pekerjaan sekaligus: SEKRETARIS, RESEPSIONIS, PRAMUGARI.

Kematangan Fisik

Kematangan fisik menjadi persyaratan mutlak dalam sebuah perkawinan

(komentar Diana nih: kadang pa Anis Matta tuh bombastis, tapi gerrr juga jadinya : ), lihat nih pernyataan beliau di bawah ini)
“Fisik yang perlu kita perhatikan bukan berarti harus membuat orang tertarik. Cukuplah bila tidak membuat orang lari ketika melihat kita.”

Olahraga yang dianjurkan dalam Islam: menunggang kuda (kekuatan), berenang (kecepatan), dan memanah (kejelian).

Kesiapan Finansial

Artinya, perkawinan juga kerja ekonomi, bukan sekedar kerja cinta.

“Seorang wanita juga perlu mempertanyakan kepada calon suaminya tentang masalah finansial. Tidak berarti bahwa wanita itu materialistis. Tidak demikian. Seorang wanita perlu yakin bahwa suami yang mampu mengatakan I Love You 1000x sehari juga bisa memberikan susu bagi anak-anaknya. Paling bagus, beri susu buat anak-anak, nafkah buat istri, lalu katakan I Love You. Anda bisa memberikan susu, tapi tidak mengatakan I Love You, itu juga salah. Dua-duanya perlu.”

“Kita harus melihat sesuatu dengan rasional. Unsur Romantika sangat penting ada karena akan membuat hidup jadi indah. Romantika yang bagus dibangun di atas Realisme. Realisme tapi juga Romantis. Realistis tapi tidak Romantis, jadi kaku.”
(komentar Diana: pa Anis Matta ini, dalam catatan di kepalaku, masuk sebagai yang nomor dua dalam daftar suami-suami romantis : ), yang nomor satunya Aa Gym. Bapakku sendiri memang bukan yang tipe romantis, walaupun beliau baik banget. Semoga kelak suamiku adalah suami romantis, kalau pun engga, ntar akan di-training intensive hihi.. ^_^)

Menjalin Keharmonisan

Perasaan ibadah melekat di dalam pikiran setiap orang yang ada di dalam rumah itu, sehingga misi kemudian membentuk satu muatan bahwa setiap anggota rumah adalah orang yang berjalan menuju Allah SWT.

Dengan nuansa ibadah, kita akan menemukan pengorbanan. Semua keringat yang keluar adalah sumber utama kenikmatan di dalam hidup, suatu kegembiraan jiwa.

Agar mampu membangun keharmonisan, setiap orang haruslah memiliki kemampuan ntuk memahami orang lain. Anda tidak mungkin mampu memahami orang lain dengan baik, kecuali jika Anda telah lebih mampu memahami Anda sendiri.

Sebenarnya struktur kejiwaan manusia memiliki berbagai kesamaan. Apa yang menggembirakan kita pada umumnya juga menggembirakan orang lain.

Kemampuan MENCINTAI dengan arti bahwa Anda menerima orang lain apa adanya, menerima secara utuh dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya.

Pada tingkat berikutnya, kita menginginkan kebaikan bagi orang itu. Apapun yang kita lakukan, selalu berorientasi agar orang menjadi lebih baik.

Memberikan waktu kita bagi orang lain. Perhatian dan keinginan yang lebih banyak untuk membahagiakan. Kemampuan MEMPERHATIKAN merupakan kemampuan jiwa yang luar biasa besarnya.

Berbagai teknik berhubungan, muncul dari kemampuan dasar. Kemampuan memperhatikan, memahami, mencintai, mengembangkan diri, dst. Untuk memiliki kemampuan dasar, ketrampilan utamanya adalah KETRAMPILAN KOMUNIKASI. Ketrampilan ini lahir dari pengetahuan kita tentang jiwa manusia.

Perasaan kita tentang orang lain, diungkap setiap saat, baik suka pun tidak suka. Nyatakan cinta Anda dengan tindakan dan kata-kata. Bahkan pujian sekalipun, jelas kita semua sedang beribadah. Kelelahan akan berkurang kalau kita mendengar berita gembira, artinya, sebelum mendapatkan di surga, sebaiknya kita mendapatkan di dunia.

Rasulullah mengajak kita unytuk memenuhi rumah dengan panggilan yang indah dan kalimat-kalimat yang baik.

“Setelah saya renungi, mengapa Islam perlu menyatakan secara verbal, hikmah yang saya temukan adalah ternyata setiap kita membutuhkan penguatan dari waktu ke waktu.”

Yang penting bagi kita mulanya, bukan mencari pasangan yang baik, tetapi berusaha untuk menjadi pasangan yang baik.

Penutup

Selain keterarahan, keharmonisan, konsistensi dan berbagai sarana fisik, jangan lupakan misi sebuah rumah tangga Islami.

Keluarga dimulai dari 2 orang yang bertemu menjadi suami-istri, kemudian bertambah anggotanya dengan anak-anak yang lahir. Keluarga ini harus mengupayakan agar setiap anggota memiliki misi yang sama.

Bila misi yang sama telah tertanam di dada, maka setiap orang yang ada di keluarga itu akan merasakan bahwa rumah tangga ini hanyalah satu perahu dari sekian banyak perahu yang berlayar menuju Allah SWT

Catatan H.M. Anis Matta, Lc